Thursday, August 2, 2012

Aretho 2 years old


Happy Birthday, Aretho.
6 Juli 2012, kau tepat berumur dua tahun. Selama itu pula engkau telah berkembang menjadi laki-laki kecil disisiku. Selama dua tahun itu, bukan hanya kau saja yang berkembang, sayang. Tapi Memesmu ini juga ikut berkembang. Banyak yang tidak diketahui oleh para orang tua tentang cara mendidik anak.. Sayangnya,kami mungkin jugatermasuk ke dalam golongan itu, meskipun kami telah mengikuti perkembangan di internet, membaca buku, atau meminta info ke orang yang lebih berpengalaman. Tapi kurasa mendidik anak memang membutuhkan proses pembelajaran yang terus menerus, bahkan kelak sampai engkau menikah (ah.. tak kuat imajinasi ini menembusnya, ketika engkau melangkah hidup sendiri bersama orang yang kau cintai..hiks..).
Karena seorang anak sangat unik..(seperti kata Barney –coz you are special, everyone is special-) maka sebenarnya yang mengetahui kebutuhan akan anaknya adalah orangtua mereka sendiri. Dan aku sangat berharap bahwa aku telah memilih jalan yang tepat, metode yang tepat untuk menumbuhkan dirimu.
Selama dua tahun ini kau menunjukkan perkembangan luar biasa. Beberapa hal yang aku sangat salut (karena bagi Memes, semuanya luar biasa!) adalah
  1. Kau memiliki kemampuan mempertahankan pendapat yang tak terbantahkan. Beberapa orang tua mengatakan padaku bahwa anak mereka ngeyel, suka merengek dan menangis. Engkau-pun begitu.. tapi bagiku itu adalah suatu perkembangan pada tahapan usiamu. Alih-alih bilang ngeyel, aku lebih suka menyebutnya dengan kemampuan negosiasi yang luar biasa hehe..dan kau pun memiliki kemampuan me-lobby yang sungguh hebat. Teruskan, Nak!
  2. Rasa pedulimu pada teman-temanmu mengejutkan. Pernah suatu siang ketika teman-temanmu datang ke rumah, kau membagikan roti dan buah ke teman-temanmu meskipun kami tidak memintamu melakukannya..wow, kau menguasai ilmu ‘imitate’ secara natural. Superb Aretho! Ada yang berkata bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain, dan  kau mempraktekkannya!
  3. Kesukaanmu pada SM*SH, dan gerakan – gerakan  dancing. Kadang heran juga melihat betapa engkau sangat menyukai iklan sosis di TV, dan itu awal kau suka SMA*SH ya.. Semoga kau kelak se-kreatif mereka dan sebagus mereka dalam dance. Kau sudah memulainya dengan pintar roll depan, Ar. Lain kali dansa waltz dan senam lantai bareng Memes harus lebih rutin ya.
  4. Kau begitu supel dan bisa sangat cepat menghafal nama orang, bahkan bisa mengingatnya kembali ketika kita tidak bertemu sekia lama dengan mereka (meskipun itu baru sekali betemu). Bahkan beberapa kali kau memimpikan mereka bukan? Kau sering mengigau menyebutkan nama mereka hehe..bahkan suatu saat ada pemulung lewat dekat rumah kau memanggilnya Om? (he he).
  5. Kesukaanmu pada tandon air..Ya, tandon air! Setiap kali kita naik sepeda berdua, naik taksi, atau naik kendaraan kemanapun, kau selalu menghitung berapa jumlah tandon air yang kita jumpai dan menyebutkan warnanya. Semoga engkau pintar menghitung, dan kelak bisa memperhitungkan setiap langkahmu di masa depan, Nak.
  6. Suka makan sayur..kesukaanmu pada sayur tak diragukan lagi. Untuk buah, semangka adalah favoritmu. Kau harus coba menyukai buah yang lain,  Nak.

Banyak hal lain yang harus aku tulis di sini, tapi memo ini tiada cukup untuk menuliskan keseharianmu, Ar. Semoga kelak kau besar, kau bisa membacanya nanti ya..
Memes sangat bersyukur pada Tuhan yang telah mengkaruniai kami dengan kelahiranmu. Kelahiranmu membuat aku belajar dan berpikir mengenai banyak hal, terutama mengenai pendidikanmu..Maafkan memes yang mungkin kurang memfasilitasimu, kurang membagi waktu untukmu.
Memes sangat menantikan saat kau berubah dari laki-laki kecil menjadi laki-laki dewasa..Memes mencintaimu, selamanya..Terima kasih telah ada buat Memes..
Selamat tumbuh Aretho..dan selamat sekolah ya..

Aretho
Aretho


Wednesday, July 25, 2012

Makna Sebuah Titipan



“Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa:
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipanNya,
bahwa hartaku hanya titipanNya,
bahwa putraku hanya titipanNya,

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali olehNya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa
itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku".
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah...

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Makna Sebuah Titipan
(PUISI WS RENDRA)

Thursday, January 26, 2012

I'm Back!

Hello lilife, hello viva voce,
Hello my heart..
I'm back..!